Senin, 21 Juli 2008

Bertemu orang Sukses

Saya sama sekali tak mengenal dia sebelumnya. Usianya sepantaran dengan saya, karena usia kelahiran kami sama. Sekali lagi, kekuatan Tuhan menggerakkan saya bertemu dia. Pancaran matanya menyala-nyala merepresentasikan semangat yang berkobar-kobar.

Usia kami yang sepantaran, membuat saya kesulitan menemukan panggilan yang pas-adakah pak atau mas. Saya panggil saja dia Djoni.

Dia bernama Djoni Widjaya. Sekali lagi, saya tak kenal benar siapa dia. Tapi, saya yakin saya berada dalam satu haluan ideologi yang sama dengannya. Akunya, bahkan dia tak sempat menyelesaikan bangku sekolahnya, memulai bisnis sebagai pemilik galeri seni sejak usia belia, dan sejak empat tahun lalu memiliki usaha yang bergerak dalam banyak hal berhubungan dengan promosi dan media.

Definisi sukses adalah MENJADI, bukan MEMPEROLEH. Sebuah penyataan yang mengagetkan. Karena, saya tak pernah mengenalnya, dan kata-kata itu kebetulan selalu saya simpan di dalam hati saya. Dia sependapat dengan saya, bahwa banyak anak muda kini tidak melihat proses sebagai bagian penting dari hidup. Ke-instan-an yang ditularkan oleh tivi dan media lainnya memaksa banyak anak muda-walau tak semua- ingin mendapatkan hasil besar tanpa harus melakukan apa-apa.

Lalu, kami bertukar keprihatinan soal banyaknya pengangguran, rendahnya etos kerja dan sebagainya. Sebelas tahun menjalankan usaha dilaluinya dalam gelombang asam, manis dan pahit yang silih berganti. Sarannya, jangan percaya pada penampilan luar, karena sebenarnya HATI-lah yang bekerja. Bila hatinya baik, maka hasil pekerjaannya pun akan baik.

Saya pikir, pertemuan kemarin membuat saya harus lebih banyak bertemu orang yang sukses seperti seorang Djoni Widjaya; yang sukses karena MENJADI bukan MEMPEROLEH.

Tidak ada komentar: