Kamis, 21 Oktober 2010

Dia bukan Dom Cobb si Pencuri Mimpi...


(ditulis sebagai salut untuk sahabatku : Handry Satriago)
Mengingat dia, saya teringat pemikiran "perlawanannya pada kemapanan" yang dikutip oleh Takashi Shiraisi dalam bukunya "Age of Motion"-puluhan dekade silam. Dia seperti seorang Tjipto Mangunkusumo, tapi dia bukan keturunan Jawa.
Tampil berkursi roda, dengan rambut gondrong kriwil dan jins sobek adalah sebuah "pembangkangan" bagi tradisi "tampilan anak kuliahan" di kampus kami dulu. Nama Handry Satriago, lebih senang dipanggil Agogo.
Jumat lalu, dengan suaranya yang khas: berat, lantang dan jernih, dia memukau kami -undangan yang hadir dalam pengukuhan gelar Doktor Stratejik Manajemen di FEUI- sekali lagi, dengan cara berfikirnya yang selalu berbeda dengan kebanyakan dari kami teman sebayanya.
Mengingatnya dulu, adalah mengingat masa-masa badung dan perlawanan dari rumah kontrakannya di -kami menyebutnya - "kamp H-14". Masa-masa menulis poster dan pamflet, mengagumi puisi Rendra dan berteriak mengimbangi "jeritan" Billy Joel dari tapedeck Sony-nya.
Dia adalah sutradara operet di malam kesenian angkatan kami, dengan gayanya yang terinspirasi Nobertus "Nano" Riantiarno. Dia akhirnya menjadi simbol gerakan "berbeda adalah hal yang biasa". Dia, yang akhirnya botak karena serangkaian proses kemoterapi, menjadi ikon di angkatan kami.
Dan hidup selalu berpihak pada orang yang punya mimpi besar. Ditulis di pengantar Disertasi doktoralnya " ...limitations can happen anywhere in the journey of life, but dream has to be pursued to make it come true". Prestasinya sudah melampaui kami yang dulu ikut menggendong-nya dari lantai dasar, menaiki tangga, ke laboratorium Gamtek di Lantai 4 kampus Fateta. Pencapaian mimpinya sudah jauh melampaui kami yang dulu, masih sama-sama miskin, ikut "urunan" beli soto kuning berkuah melimpah sedikit daging di depan "kamp H-14". Karena memang sejak mula, mimpinya sudah jauh lebih tinggi dari kami, para mahasiswa lurus dan biasa saja : yang diajaknya menjadi "pembangkang dari pemikiran yang biasa saja". Bahkan dalam tingkatan karier, "perlawanannya pada kemapanan berfikir biasa-biasa" membawanya pada level yang sangat tinggi : Presiden of GE Indonesia; pimpinan tertinggi di Indonesia sebuah perusahaan kelas wahid dunia.
Maka, barangkali Jumat 23 Juli 2010 kemarin menjadi sejarah besar bagi kami teman-temannya. Sudah banyak diantara angkatan kami yang menjadi doktor atau sejenisnya, tapi Agogo sudah membuktikan bahwa mimpi yang besar sudah mengalahkan segala rintangan : dan itu menjadikannya sebuah sejarah besar.
Maka mengutip kata-kata Dom Cobb (Leonardo Di Caprio) dalam film INCEPTION (2010) :" If you think that you can't get what you want in your reality life so just dreams about it, keep dreaming, until you wake up and you feel happy about it. So, just build your dreams like horizon...."
Bro Handry Agogo: saya kira anda bukan Dom Cobb, tapi itulah kata-katamu dulu. Saya harus berterima kasih pada Tuhan mempertemukan kita dalam sebuah "persimpangan jalan", di tengah banyak "persimpangan jalan" lain yang mempertemukan saya dengan orang-orang dengan banyak kelebihan tapi hanya bisa mengeluh berkepanjangan.
Jangan bosan menjadi inspirasi buat kami yang penuh kelebihan ini.

Tidak ada komentar: