Kamis, 21 Oktober 2010

Namanya Bob si Penemu


Ya, namanya Robert Kearns, di lingkungannya dia biasa dipanggil Bob. Kisahnya diangkat dari dunia nyata, dalam sebuah kolom di NEW YORKER, ditulis oleh John Seabrook. Tahun 2008 di angkat ke Layar Lebar -dengan titel yang sama dengan judul artikel itu : Flash of Genius - disutradai oleh Marc Abraham.

Hingga suatu kejadian pada tahun 1953, Bob yang ahli fisika dan elektronika, hampir saja buta karena tutup sampanye yang dibukanya melompat dan hampir mengenai mata kanannya. Dan Bob bersyukur, Tuhan menciptakan "mekanisme" mata : bisa berkedip. Hingga suatu ketika, ketika dia berkendara dengan Ford Galaxy-nya saat hujan turun ringan, dia berfikir : alangkah enaknya bila wiper (karet pengahpus kaca) bisa berkedip sesuai keinginan kita (intermitent), seperti kedip mata kita.

Dari sinilah semua kisah berawal. Dengan kepandaiannya, diciptakanlah sebuah sirkuit yang memungkinkan wiper bisa berkedip secara intermitent, tidak konstan seperti umumnya wiper pada jaman itu. Dibantu rekannya, Gil Previck-pemilik Previck Motor Industries, dipatenkannya penemuan itu : dan ditawarkannya ke mogul otomotif pada jaman itu : FORD Motor Co.

Ford, lewat eksekutifnya, Macklyn Tyler menyetujui kerjasama tawaran itu, meminta Bob mengirim sampel dan perkiraan biaya dan harga. Setelah berjabat tangan, lalu tak ada kabar hingga tiga bulan kemudian, saat Bob secara tak sengaja menemukan bahwa penemuannya dipasang dan dijadikan nilai jual untuk Ford Mustang yang baru dirilis saat itu.

Bob berang dan meradang. Ford ingkar janji.

Tapi kisah penemu dan dibohongi industri bukan kisah sekali ini saja. Bob belajar dan mencerna. Dia tetap meradang, dan setelah sekian lama perjuangan : pengacara yang ditunjukknya bernegosiasi, memberikan kabar Ford menawarkan "damai" dengan membayar 250ribu US Dollar, tapi tak mau meminta maaf atau mengakui bahwa "intermittent wiper" adalah penemuan Bob.

Bob makin meradang, dan pengacaranya patah arang : hingga mengundurkan diri.

Bertahun-tahun, setelah sempat berobat ke sebuah Rumah Sakit Jiwa di Maryland,menggantungkan hidup dari Jaminan Sosial Negara, berada dalam cibiran banyak orang, ditinggalkan istri yang selalu mendampingi : Bob tetap berjuang. "Ini bukan sekedar masalah uang", demikian katanya.

Hingga bertahun-tahun tanpa kepastian, Bob tetap berjuang melanjutkan persoalan ini ke Pengadilan. Pihak Ford, dalam proses di luar pengadilan, menawarkan hingga 30 juta US Dollar : asal Bob mau tutup mulut dan tak melanjutkan kasusnya. Tapi, Bob, yang didukung anak-anaknya tetap maju, dan tak mau menerima tawaran itu. Ini bukan masalah uang.

Akhirnya, setelah perjuangan yang panjang dan menyakitkan, Bob yang tak didampingi pengacara, melawan raksasa otomotif FORD dengan segala kekuatannya : Bob memenangkannya. FORD harus membayar 10 juta dollar, dan belakangan Chrysler Motor Co juga membayar 18,7 juta dollar : atas pemakaian paten milik Bob secara illegal.

Bob memenangkan peperangan dengan idealisme dan konsistensinya.

Berkacalah dari Bob. Berapa gelintir dari kita yang hidup dipenuhi dengan idealisme dan konsistensi ? Iming-iming uang dan jabatan seringkali jadi peluntur utama. Perjuangan kita tak pernah sungguh-sungguh akan bermakna kemenangannya karena tak ada idealisme dan konsistensi.

Banyak dari kita pergi bekerja hanya karena kita takut pada aturan kantor, atau bahkan takut pada bos yang sering duduk di seberang meja kita. Kita takut ketika diancam tak naik jabatan, tak naik gaji atau dikeluarkan. Kita hanya jadi "kerbau penurut" yang bergerak ke kiri atau ke kanan karena atasan kita yang menyuruhnya.

Kita lupa, bahwa Tuhan mendukung idealisme dan konsistensi kita. Bob sudah jadi contohnya.

Maka, mulai hari ini : temukan lagi idealisme dan konsistensi kita. Percayalah bahwa rejeki tak datang secara cuma-cuma, atau datang karena perintah bos kita. Rejeki datang karena kita sendiri yang memperjuangkannya. Hidup ini bukan sekedar uang -mengutip kata Bob- dan saya percaya.

Semoga anda juga percaya.

Tidak ada komentar: