Jumat, 12 Februari 2010

Dia Bernama Barbara Padilla


Saya melihat penampilannya tadi malam di Indosiar. Siaran entah kapan, ajang penyisihan America's Got Talent. Saat itu dia belum menjadi siapa-siapa.

Namanya Barbara Padilla.

Penampilannya biasa, siapa yang mengira -belakangan- suaranya sopran-nya bakalan mengguncang dunia. Dia hanya ibu rumah tangga biasa, bahkan dalam caption perkenanlan dengan para dewan juri : hanya disebut seorang ibu rumah tangga yang bekerja di rumah.

Tapi, begitu musik dialunkan, suaranya sungguh luar biasa : kelas soprano kelas dunia.

Kontan, begitu selesai penampilannya : seluruh penonton, bahkan dewan juri memberikan "standing ovation" buat dia. Barbara Padilla.

Dia hanya ibu rumah tangga biasa. Dua mujizat yang baru saja diterimanya, tampil di ajang penyisihan dan lolos ke Las Vegas...serta baru saja sembuh dari penyakit kankernya. Dia lahir 1973 di Guadalajara Mexico. Bertahun menderita semacam kanker darah bernama Hodgkin's Lymphoma. Menjalani serangkaian terapi radiasi dan kemoterapi, membuatnya menerima vonis akan kehilangan pita suaranya.

Tapi dia tidak menyerah, ditemani mimpi-mimpi besarnya.

Hingga suatu ketika, saat dia berobat ke Houston dia mengikuti sebuah audisi di Moore's School of Music di Houston University , dia mendapat berkah : beasiwa penuh hingga tercapainya Gelar Master-nya. Itu semua saat dia berjuang melawan kanker yang dideritanya.

Dukungan suami dan putri empat tahunnya, sungguh menguatkannya.

Barbara Padilla telah memenagkan mimpinya, lagu milik Giacomo Puccini berjudul O Mio Babbino Caro" membawanya memenangkan mimpinya melaju ke Vegas, dan belakangan ikut mengantarkannya menjadi runner up kompetisi ini tahun 2009, setelah kalah suara dari Kevin Skinner, pelantun lagu country dari Kentucky.

Hal paling mengisnpirasi dari Barbara Padilla, adalah jawaban atas pertanyaan Sharon Ousborne, sang Dewan Juri saat ditanyakan bagaimana perasaannya setelah performanya diberi apresiasi luar biasa oleh para penonton di sana...

Dia hanya mengatakan,"Luar Biasa, saya hanya punya HARAPAN, dan HARAPAN itu yang menguatkan saya untuk terus bergerak dengan segala hambatan dan kendala saya".

Barbara Padilla, dengan suara sopran nya, terus mengejar harapannya mengalahkan segala rasa sakit dengan kekuatan mimpinya dan berharap bisa menjadi inspirasi bagi orang yang nanti akan mengenalnya.

Kekuatan mimpi dan harapan telah mengalahkan segala kendala. Satu lagi bukti nyata. Semoga menginspirasi.

Tidak ada komentar: